.
Pada setiap Saniscara Kliwon Wariga, umat Hindu selalu menghaturkan
sesajen kehadapan Sanghyang Sangkara sebagai dewanya segala
tumbuh-tumbuhan. Pada hari ini ditetapkan dan diberi nama Tumpek
Pengarah, Tumpek Penguduh/uduh, Tumpek Pengatag, Tumpek Bubuh oleh umat
Hindu merupakan cetusan hatinya yang paling dalam menggambarkan rasa
kasih dan sayangnya kepada tumbuh-tumbuhan. Sebab umat Hindu menyadari
bahwa dalam menjalani hidupnya di dunia ini tidak bisa berdiri sendiri
(individu) tetapi selalu membutuhkan orang lain sebagai teman untuk
mengarungi hidupnya sampai pada tujuannya yang terakhir, maka itu
manusia disebut sebagai mahluk sosial. Karena manusia selalu membutuhkan
orang lain sebagai teman maka muncullah konsep dalam agama Hindu yang
disebut dengan Tri Hita Karana yaitu hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan
lingkungannya. Kemudian hubungan manusia dengan lingkungan timbul
pemikiran umat Hindu untuk ditetapkan sebagai hari raya yang disebut
Tumpek Pengatag/Tumpek Uduh.
Pada Tumpek Penguduh yang dipuja
adalah Sang Hyang Siwa sebagai Bhatara Sangkara sebagai penguasa
tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan berkembang biak,
berdaun, berbunga, berbuah lebat sesuai dengan kegunaannya. Melakukan
pemujaan yang ditujukan kepada Bhatara Sangkara maka yang dipakai objek
adalah tumbuh-tumbuhan yang paling erat kaitannya dengan manusia dipakai
dalam kebutuhan hidup sehari-hari seperti : pohon kelapa, pohon mangga,
pohon wani, pohon durian, pohon jambu dan sebagainya. Pada hari ini
mengingatkan kepada manusia bahwa hari raya Galungan sudah datang 25
hari lagi, maka segala persiapan untuk menyambut dan merayakan hari raya
Galungan telah dimulai. Tujuan umat Hindu menghaturkan upacara pada
hari ini adalah untuk menghaturkan rasa terima kasih kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi sebagai Bhatara Sangkara, bahwa
beliau telah menciptakan tumbuh-tumbuhan serta memohon agar
tumbuh-tumbuhan itu dapat berkembang biak dengan baik dan berguna bagi
manusia. Sekaligus juga memohon agar tumbuh-tumbuhan berbuah baik dan
banyak sehingga ketika menjelang Galungan agar dapat dipergunakan
sebagai sarana upacara persembahan di hari raya Galungan. Pada umumnya
upacara ini dilakukan di pekarangan/perkebunan, tegalan yang banyak
dipelihara pepohonan yang berguna bagi kehidupan manusia.
Kemudian kalau kita pandang dari segi pendidikan bahwa Tumpek Pengatag itu merupakan media pembelajaran bagi umat Hindu untuk belajar saling menghormati dan saling menyayangi. Kenapa dalam hal ini yang dipakai obyek penghormatannya adalah tumbuh-tumbuhan. karena tumbuh-tumbuhan telah banyak berjasa terhadap manusia dengan tulus ikhlas memberikan kesempatan kepada manusia untuk memetik daunnya, buahnya bahkan sampai batangnyapun ditebang dia rela. Walaupun tumbuh-tumbuhan hanya memiliki eka premana yaitu bayu saja, tetapi tumbuh-tumbuhan memiliki rasa kasihan dan rasa peduli kepada yang lainnya walaupun dia tidak sejenis atau sekelompok speciesnya namun dia mampu memberi makan dan menyediakan kebutuhan binatang dan manusia untuk keperluan sehari-harinya seperti sayur, buah, kayu, rasa aman tempat berteduh dan sebagainya.
Kemudian kalau kita pandang dari segi pendidikan bahwa Tumpek Pengatag itu merupakan media pembelajaran bagi umat Hindu untuk belajar saling menghormati dan saling menyayangi. Kenapa dalam hal ini yang dipakai obyek penghormatannya adalah tumbuh-tumbuhan. karena tumbuh-tumbuhan telah banyak berjasa terhadap manusia dengan tulus ikhlas memberikan kesempatan kepada manusia untuk memetik daunnya, buahnya bahkan sampai batangnyapun ditebang dia rela. Walaupun tumbuh-tumbuhan hanya memiliki eka premana yaitu bayu saja, tetapi tumbuh-tumbuhan memiliki rasa kasihan dan rasa peduli kepada yang lainnya walaupun dia tidak sejenis atau sekelompok speciesnya namun dia mampu memberi makan dan menyediakan kebutuhan binatang dan manusia untuk keperluan sehari-harinya seperti sayur, buah, kayu, rasa aman tempat berteduh dan sebagainya.
Tetapi
walaupun demikian tumbuh-tumbuhan tidak pernah memiliki rasa benci,
memfitnah, irihati kepada binatang dan manusia, jika binatang dan
manusia ingat memelihara dan melestarikan dirinya. Tetapi jika manusia
hanya meminta dan menyakiti tumbuh-tumbuhan dan tidak pernah menanam,
memelihara, melestarikan serta tidak pernah peduli padanya maka
tumhuh-tumbuhan pun bisa berubah menjadi bhutakala yang akan
mencelakakan manusia sehingga dia tidak mau menahan unsur-unsur panca
mahabhuta seperti : unsur pertiwi, apah, teja, bayu, ether. Jika kelima
unsur panca maha bhuta mi sudah murka maka terjadi bencana seperti :
banjir, tanah longsor, gempa, angin ribut yang mana semuanya akan
membuat manusia dan hewan menjadi celaka dan sengsara. Karena apa yang
terjadi itu disamping disebabkan oleh hukum alam (hukum Rta) tetapi
penyebabnya yang paling banyak adalah ulah manusia itu sendiri karena
tidak pernah mau peduli terhadap pelestarian lingkungan, tetapi manusia
hanya bisa meminta dan merusak dari alam itu sendiri seperti menebang
hutan tanpa menanam lagi, sehingga gunung menjadi gundul dan
mengakibatkan terjadinya banjir. Tanah-tanah sawah menjadi kering
kekurangan air karena tidak ada kayu-kayu besar lagi yang bisa menahan
air hujan kemudian perlahan-lahan dialirkannya ke-dataran yang lebih
rendah.
Padahal kita sejak dan dulu mendapat warisan budaya untuk
melestarikan lingkungan seperti contoh setiap ada kayu besar di Bali
kebanyakan diisi saput poleng yang disakralkan oleh umat Hindu untuk
dijadikan tempat pemujaan yang dilestarikan secara rokhani dengan jalan
setiap hari menghaturkan sesajen menurut kepercayaan agama Hindu bahwa
disana diyakini ada sesuatu yang bisa membuat kita celaka kalau kita
lewat seperti : jin, tonya, banaspatiraja dan sebagainya agar manusia
itu tidak diganggu dalam kehidupannya sehingga menjadi jagadhita dalam
hidupnya. Tetapi jika kita pandang dari segi ilmu bahwa pohon-pohon yang
besar dapat berfungsi menghatur terjadinya sirkulasi air dimana air
laut dipanaskan oleh matahari akan menguap, kemudian dari uap akan
berubah menjadi embun, embun didaerah lembab akan menjadi hujan, air
hujan ditahan oleh akar-akar pohon kemudian dialirkan perlahan-lahan
melalui sungai menuju sumbernya (muaranya) lagi yaitu laut.
Maka
melalui hari raya Tumpek Uduh ini manusia pada umumnya dan umat Hindu
pada khususnya mulai belajar untuk bisa menanam, memelihara
tumbuh-tumbuhan melalui reboisasi atau penghijauan kembali. Kita sebagai
manusia yang disebut insan Tuhan yang paling sempurna yang memiliki
pikiran, janganlah kita selalu saling memfitnah, menghina dan saling
menyalahkan orang lain, dan kita sendiri harus sadar bahwa yang lewat
itu adalah dipakai guru yang paling berharga untuk belajar menuju yang
lebih baik dan sejahtera. Tumpek Uduh dipakai objek adalah
tumbuh-tumbuhan adalah pedoman bagi manusia pada umumnya dan umat Hindu
pada khususnya agar tumbuh dalam pikirannya untuk melestarikan
lingkungannya dengan jalan saling menghormati, saling menyayangi, saling
memelihara, dan saling membantu serta saling menolong diantara semua
insan ciptaan Tuhan. *WHD. No. 486 Juni 2007.
Sumber : parisada.org
Artikel Lainnya : |
Description: Sejarah dan Filosofi Tumpek Pengatag
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
Item Reviewed: Sejarah dan Filosofi Tumpek Pengatag
Waliangers
Anda sedang membaca artikel tentang Sejarah dan Filosofi Tumpek Pengatag dan saya sangat senang sekali jika anda menyebar luaskan atau copy paste artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link Sejarah dan Filosofi Tumpek Pengatag ini sebagai sumbernya.
Saturday, August 04, 2012
//
Labels:
Budaya Bali
// //
Waliangers. Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2012
(152)
-
▼
August
(29)
- Hasil dan Klasemen Liga Champions
- Hasil Undian Liga Champions Musim 2012/2013
- Klasemen Liga Prancis
- Hasil Race MotoGP Sirkuit Brno Rep. Ceko 2012
- Hasil Race Moto2 Sirkuit Brno Rep. Ceko
- Hasil Kualifikasi MotoGP Sirkuit Brno Ceko
- Hasil Free Practice Moto2 Ceko 2012
- Hasil Free Practice 2 MotoGP Ceko 2012
- Hasil Race Motogp Indianapolis 2012
- Hasil Kualifikasi Motogp Indianapolis
- Hasil Free Practice 2 Motogp Indianapolis
- Jelang Trofeo Berlusconi Ac Milan Vs Juventus
- Barca Incar Alex Song
- Klub Baru Robin van Persie
- Klasemen Liga Italia
- Daftar Transfer Pemain Lazio 2012/2013
- Daftar Transfer Pemain As Roma 2012/2013
- "Resmi" Valentino Rossi Kembali ke Yamaha 2013
- Daftar Perolehan Akhir Medali Olimpiade London 2012
- Jadwal Pertandingan Liga Inggris 2012/2013
- Ranking Fifa Zona Asia
- Sah atau Tidak Transfer Tibo ??
- Live Skor Pertandingan Sepakbola
- Prestasi Atlet Indonesia di Olimpiade 2012
- Jelang Motogp Indianapolis
- Sejarah dan Filosofi Tumpek Pengatag
- Klasemen Sepakbola dan Top Skor Olimpiade London
- Jadwal Lengkap Pertandingan Bola Olimpiade London
- Manfaat dan Khasiat Buah Asem Bagi Kesehatan
-
▼
August
(29)