Google Waliangers

.


Brahmacari, ''Long Life Education''


Masyarakat Hindu tidak asing lagi dengan konsep Catur Asrama, empat tahapan kehidupan yang harus dilalui. Ada Brahmacari, Grahasta, Wanaprasta dan Sanyasin. Dalam konteks kekinian, Brahmacari banyak mendapat perhatian. Brahmacari merupakan dasar penciptaan manusia yang berkualitas, sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Bagaimana seharusnya kita memahami dan menjalani Brahmacari ini?

Pada awalnya, Catur Asrama banyak berhubungan dengan dunia kependetaan. Pembagiannya pun sama. Ada Wiku Brahmacari (pendeta yang tidak menikah), Wiku Grahasta (pendeta yang berumah tangga), Wiku Wanaprasta (pendeta yang tinggal menyepi di hutan) dan Wiku Sanyasin (pendeta yang mengembara).

''Raja-raja pada zaman dahulu berusaha menciptakan suasana yang kondusif agar pendeta-pendeta itu bisa memberi getaran atau vibrasi spiritual bagi wilayahnya,'' kata IBG Agastia. Bahkan, rakyat juga ikut berlomba-lomba memberikan makanan bagi Wiku Sanyasin. Mereka percaya dengan adanya pendeta yang mengembara dan sampai ke wilayahnya, tentu mereka akan memperoleh kekuatan spiritual dan bisa meningkatkan kualitas kehidupan mereka.

Berikutnya dalam konteks kehidupan masyarakat Bali, Catur Asrama juga disusun sedemikian rupa. Ini bisa kita temui dalam desa pakraman atau desa pasraman. Brahmacari identik dengan sekaa teruna, grahasta identik dengan krama banjar, wanaprasta identik dengan penglingsir, dan Sanyasin identik dengan pendeta atau mereka yang nukuhin (tinggal di dukuh atau luar desa untuk menyepi).

Dicontohkan, adalah pemberian nama pada seseorang yang berada di desa parkraman tersebut. I Anu untuk Brahmacari, Pan Anu atau Ajin Anu untuk Grahasta, Pekak Anu atau Kakiang Anu untuk Wanaprasta dan pendeta atau begawan untuk Sanyasin. ''Untuk yang nukuhin malah tidak dikenai urunan di banjar, mereka bebas dari tanggung jawab banjar,'' terang pria asal Mambal ini.

Untuk sekaa teruna, diharapkan benar-benar dibina agar bisa menjadi generasi penerus krama banjar. Penguasaan estetika oleh generasi muda sangat penting untuk kehidupan bermasyarakat nantinya. Agastia juga menekankan budaya malu yang harus dimiliki generasi muda itu. Jangan malu untuk belajar dan isilah waktu untuk belajar daripada melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat, seperti nongkrong di pinggir jalan atau mabuk-mabukan.

Masih dalam tataran konsep, dijelaskan juga adanya hubungan yang erat antarkeempat bagian dari Catur Asrama ini. Taki takining sewaka guna widya (mulai mencari keterampilan dan pengetahuan) adalah brahmacari, ruang puluhing ayuse semara wisaya (melakukan pernikahan setelah berusia 20 tahun ke atas) adalah grahasta, tengahing tuwuh sanwacana gegonta (tengah umur tekun mempelajari kitab suci) adalah wanaprasta dan patilaring atmeng tanu paguruaken (melepas atma dari badan harus dipelajari lewat guru) adalah Sanyasin.

''Keempat hal ini memiliki suatu benang merah, yakni belajar seumur hidup (long life education),'' terang agamawan yang dulu aktif di PHDI ini.

Masa paling Sulit

Ditambahkannya, masa grahasta merupakan masa yang paling sulit. Alasannya adalah saat memasuki masa ini kita harus bisa membagi kapan mencari artha, kapan melepaskan artha tersebut dan kapan kita harus menyimpannya. Menyimpan dalam hal ini bukan semata dalam bentuk kongkret, bisa saja dalam bentuk abstrak. Menolong tetangga yang kesusahan bisa dikategorikan menyimpan artha dalam arti abstrak sebagai investasi di dunia sana.

Berkaitan dengan artha ini, Catur Asrama bertalian erat dengan Catur Purusa Artha. Brahmacari bertujuan mencari dharma, grahasta bertujuan mencari artha dan kama, wanaprasta dan sanyasin bertujuan mencari moksa. Dalam tahapan Brahmacarilah waktu yang benar-benar digunakan untuk mencari pengetahuan dan keterampilan, untuk meningkatkan kualitas diri.

Senada dengan Agastia, IDG Windhu Sancaya mengatakan, konsep brahmacari merupakan konsep yang sangat ideal. Brahmacari adalah saat yang harus benar-benar kita manfaatkan sebelum kita menapaki tahapan berikutnya. Namun, ia mengakui walaupun konsepnya ideal, dalam pelaksanaan di lapangan, sepertinya tidak bisa berjalan dengan sempurna. Contohnya, banyak anak muda sekarang yang harus menjalani kehidupan grahasta (berumah tangga) padahal masa brahmacari mereka masih berlangsung. Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab kalau ini terjadi. ''Sistem dan lingkungan,'' tegas Ketua Peradah Bali ini. Tak hanya itu, keluarga juga dianggap memiliki peran penting. Sering terjadi, keluarga yang orangtuanya sibuk, pendidikan anaknya menjadi telantar ditambah lagi pengaruh lingkungan yang kurang baik menyebabkan anak menjadi liar dan bebas. ''Masa muda adalah masa belajar, masa mencari pengetahuan,'' tambahnya.

Disiplin merupakan kata kunci yang juga ditekankan Windhu. Kalau sudah bisa mendisplinkan diri dalam memahami tahapan-tahapan kehidupan, tentu semua akan berjalan lancar. Selain itu, evaluasi juga perlu mendapat porsi. Dengan mendisiplinkan diri dan melakukan evaluasi, tentu konsep brahmacari yang ideal ini bisa terwujudkan.

Dosen Fakultas Satra Universitas Udayana ini mengibaratkan manusia sebagai ilalang. ''Saat muda, kita ibarat daun ilalang yang tajam dan saat daun ilalang itu tua, dia dijadikan atap yang melindungi.'' Di Bali sendiri sudah mengenal adanya upacara menek kelih yakni saat anak beranjak remaja menuju dewasa. Tetapi sangat disayangkan makna dari upacara ini sering tidak dipahami. Habis upacara selesai, ya... sudah selesai.
Lingkungan pun ternyata memberi pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak-anak yang mulai tumbuh remaja. Kalau iman dan moral mereka tidak kuat, bisa mubazir diadakannya upacara menek kelih tersebut. Sebagai contoh adalah anak-anak muda sekarang yang gemar bermain play station (PS) atau biliar. Mereka mengaku berangkat dari rumah mau ke sekolah, lengkap dengan pakaian sekolahnya, tetapi di jalan mereka ''belok'' ke arah tempat permainan PS dan biliar. ''Ini kan sangat disayangkan, manfaatkanlah masa belajar dengan baik.''

Baik Windhu maupun Agastia sama-sama menyadari ini merupakan tugas semua komponen. Pemerintah, sekolah, masyarakat, keluarga dan individu itu sendiri. Kalau tidak ada kerja sama tentu sulit untuk menemukan akar permasalahannya. ''Kerja sama ini juga harus sporadis dengan inti teladannya adalah keluarga,'' kata Windhu. Sementara sekolah juga jangan terlalu memberatkan anak-anak dengan berbagai macam pelajaran. Dia menyarankan cukup tiga saja yang diutamakan yakni matematika, bahasa dan filsafat atau logika.

Bagi institusi-institusi keagamaan juga diharapkan lebih memantapkan pendalaman Sradha bagi generasi muda. Pemerintah pun diharapkan bisa memberikan beasiswa bagi kelangsungan pendidikan generasi muda. ''Peran dan perhatian pemerintah juga harus lebih meningkat untuk memperhatikan pendidikan, jangan hanya sibuk mengurusi politik saja,'' tegas Agastia. Ia menambahkan, siapa pun yang memegang kekuasaan harus bisa membangun kesadaran pendidikan ini.
Agastia juga memberi acungan jempol bagi mereka yang saat masa brahmacari harus menikah mau melanjutkan sekolahnya. Masih ada kemauan mereka untuk belajar dan masih ada sekolah yang mau memberikan perhatian. Karena itu, ia berpesan, manfaatkanlah masa brahmacari sebaik-baiknya demi kehidupan di masa depan. ''Tidak ada kata terlambat untuk belajar.'' (wah)
Sumber : Bali Post 


Description: Brahmacari, ''Long Life Education''

Rating: 4.5

Reviewer: Unknown

Item Reviewed: Brahmacari, ''Long Life Education''

Selengkapnya


'Flare' Matahari Bunuh Manusia pada 2012?

  foto

Meningkatnya aktivitas matahari sejak beberapa bulan terakhir bisa mengancam keselamatan penduduk Bumi. Tapi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menegaskan peningkatan denyut matahari tak akan menghancurkan manusia pada 2012 mendatang.

Ancaman terbesar datang dari letupan material berenergi tinggi di permukaan matahari atau disebut flare. Sekali terpancar, flare sanggup mengeluarkan energi hingga enam kali energi yang dilepaskan seluruh permukaan matahari dalam satu detik. Material yang dipancarkan--umumnya berupa elektron, ion, dan atom--bergerak sebagai rombongan besar yang mendekati Bumi, 1-2 hari setelah meledak.

"Energi ini tetap tidak cukup untuk menciptakan bola api pembunuh untuk penduduk planet yang terletak 150 juta kilometer dari matahari," ujar ahli antariksa NASA, Karen C. Fox.

Perlindungan dari awan energi tinggi dari matahari diberikan oleh lapisan atmosfer Bumi. Setiap partikel yang hendak menuju permukaan Bumi akan dihadang oleh gas-gas yang beterbangan di lapisan tinggi tanpa sempat menyentuh permukaan Bumi.

Puncak aktivitas matahari sendiri tak akan terjadi pada akhir tahun 2012 sebagaimana disebut-sebut selama ini. Penelitian terbaru menunjukkan gejolak matahari akan berpuncak pada akhir tahun 2013 atau awal tahun 2014.

Meski demikian, ledakan dari permukaan matahari tetap mengancam penduduk Bumi dalam bentuk lain. Saluran komunikasi bisa terganggu jika awan materi berenergi tinggi ini menghantam lapisan atmosfer bagian atas. Pun ketika partikel ini menghantam satelit yang berada di orbit, bisa menyebabkan kerusakan elektronik permanen atau mendorong satelit melenceng dari lintasan yang diharapkan.

Saat ini, tambah Fox, teknologi yang dikembangkan manusia sangat bergantung pada jaringan satelit. Kendaraan pribadi maupun umum, misalnya, menggantungkan rencana perjalanan dari informasi posisi yang didapatkan dari satelit GPS. Begitu pula dengan akurasi jam dalam transaksi keuangan pemerintah maupun swasta yang berpotensi terganggu oleh rusaknya satelit GPS.

Flare juga berpotensi melumpuhkan jaringan listrik sebagaimana terjadi pada tahun 1989 ketika badai geomagnetik oleh flare berenergi tinggi sampai ke Bumi. Ketika itu, penduduk Kanada terpaksa menyalakan lilin untuk alat penerangan sebagai pengganti lampu. Setelah beberapa saat, pemerintah bisa mengendalikan situasi dan jaringan listrik kembali pulih.
 
Sumber : Tempo Interaktif



Description: 'Flare' Matahari Bunuh Manusia pada 2012?

Rating: 4.5

Reviewer: Unknown

Item Reviewed: 'Flare' Matahari Bunuh Manusia pada 2012?

Selengkapnya


Tanaman Pengusir Nyamuk



Nyamuk memang hewan yang paling dibenci oleh setiap penghuni rumah. Serangan nyamuk terhadap penghuni rumah baik di siang hari maupun malam pasti sangat mengganggu. Beragam upaya telah dilakukan sampai menggunakan obat nyamuk semprot atau bakar yang memiliki resiko karena kandungan kimiawinya. Pakar eksterior bangunan dari PT Tanamas Duta Niaga, Vivi menyarankan kepada setiap pemiliki hunian agar menggunakan cara alami yakni dengan menanam tanaman yang kandungan kimianya cukup ampuh mengusir nyamuk jauh-jauh.

Dalam dunia biologi tanaman, diketahui ada banyak tanaman yang dibenci oleh nyamuk. Dari tanaman ini ada yang cukup ditanam saja atau dimanfaatkan dengan mengambil bunganya, atau dibiarkan tumbuh didalam ruangan. Seperti tanaman-tanaman berikut;

1. Geranium atau Tapak Dara Tanaman ini mengandung geraniol dan sitronelol yang dapat mengusir nyamuk. Kedua zat yang dimiliki Geranium dapat dengan mudah terbang memenuhi udara. Tanam saja Geranium ke dalam pot atau langsung di tanah. Tempatkan di tempat yang mudah terkena tiupan angin, saat daun-daun Geranium bergesakan, aroma zat yang ada di tanaman ini akan tercium, membuat nyamuk menjauh dari ruangan.

2. Zodia Tanaman ini asli dari Indonesia berasal dari Papua, dimana orang-orang Papua akan menggosok-gosokkan daun ini sebelum masuk hutan agar terlindung dari serangga terutama nyanuk. Zodia memiliki dua zat yang dapat membuat nyamuk kabur, yaitu Evodiamine dan Rutaecarpine. Untuk merasakan manfaatnya, Zodia visa ditanam di ruang yang banyak tertiup angin agar aromanya tercium dan mengusir nyamuk.

3. Serai wangi Serai akrab dikenal sebagai salah satu bumbu dapur, tapi ia memiliki zat Geraniol dan Sitronelal yang tidak disukai nyamuk. Menanam serai cukup mudah, tinggal tempatkan di pekarangan rumah saja.

4. Akar Wangi Tanaman ini dapat mengeluarkan aroma menyengat yang tidak disukai nyamuk Aedes Aegypti. Tanam akar wangi de pekarangan rumah untuk merasakan manfaatnya.

5. Lavender Tanaman ini aslinya dari Swiss, dan telah dimanfaatkan sebagai bahan pembuat lotion anti nyamuk. Bunga Lavender yang berwarna ungu memiliki zat Linalool dan Lynalyl acetate yang tidak disukai nyamuk. Tanam Lavender dalam pot atau tanah, untuk merasakan manfaatnya ambil bunganya dan gosok-gosokkan ke kulit.

6. Rosemary Bunga Rosemary menghasilkan bau seperti aroma minyak kayu putih. Aroma yang tidak disukai oleh nyamuk karena mengacaukan penciumannya. Tanaman ini dapat ditanam ke dalam pot atau tanah. Di dekat jendela. Untuk pemanfaatannya, ambil daunnya yang berbentuk jarum dan digosokkan ke kulit.

Nah, jika anda mampu, tidak ada salahnya juga untuk memenuhi setiap sudut tempat tinggal anda dengan semua tanaman tersebut. selamat terhindar dari nyamuk..!!!

sumber : http://www.propertinews.com


Description: Tanaman Pengusir Nyamuk

Rating: 4.5

Reviewer: Unknown

Item Reviewed: Tanaman Pengusir Nyamuk

Selengkapnya


Khasiat Buah Naga

detail berita
Buah Naga



BUAH NAGA, meski tanaman ini kini telah mudah ditemui, namuk tak banyak orang yang mengerti secara mendalam khasiat tersembunyi di balik buah naga.

Bentuknya yang berbeda dari buah-buah lainnya, kian menonjolkan keistimewaan dari buah penuh manfaat ini. Dalam perkembangannya, kehadiran buah naga juga kerap menorehkan berbagai peran lain.

Masyarakat China Kuno menganggap buah naga lebih dari sekadar buah dengan beragam manfaat. Buah dengan kulit yang menyerupai sisik ular besar ini sering menjadi pendamping dua patung di meja altar persembahan. Setiap perayaan tahun Baru Imlek buah ini juga disajikan, dan menjadi salah satu sajian yang wajib ada karena diyakini membawa berkah.

Padahal di tempat asalnya, Meksiko, buah naga justru dianggap sebelah mata. Baru setelah dibawa ke Vietnam, tanaman buah naga mulai dibudidayakan secara luas sebelum akhirnya berkembang ke negara Asia Tenggara.

Di Vietnam buah naga kerap disebut Thanh long atau clever dragon sedangkan masyarakat China menyebutnya Feuy Long Kwa. Di daerah Meksiko, buah naga hadir dengan sebutan Pitahaya.

Buah naga sendiri memiliki warna kulit yang menyala, kulitnya juga tidak mulus, melainkan berlapis sehingga mirip sisik ular besar atau naga. Isi buahnya berwarna putih, merah atau ungu dengan taburan biji-biji berwarna hitam. Tekstur isinya seperti selasih dengan cita rasa seperti buah kiwi.

Badan Litbang Pertanian Republik Indonesia menyebutkan, bahwa buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan kerja otak. Adapun zat fitokimia di dalam buah ini dapat menurunkan risiko kanker.

Buah naga juga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Buah ini sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah. Buah naga mengandung 80 persen air, vitamin C, serat, kalsium, zat besi, dan fosforus yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi.

Kandungan serta pada buah naga yang mencapai 0,7-0,9 gram dalam setiap gramnya juga sangat berguna dalam sistem pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol. Jika ingin terhindar dari berbagai penyakit, tak ada salahnya bila anda mengonsumsi buah naga mulai dari sekarang. (berbagai sumber)

Baca juga :
Manfaat Madu bagi Kesehatan
Manfaat Jeruk Nipis bagi Kesehatan
Manfaat Susu Kacang Kedelai
Manfaat Buah Naga
Manfaat Buah Pisang
Manfaat Musik Klasik


Description: Khasiat Buah Naga

Rating: 4.5

Reviewer: Unknown

Item Reviewed: Khasiat Buah Naga

Selengkapnya

Waliangers. Powered by Blogger.